Aku berjalan berdua bersama
lelaki yang aku cinta, bukan suamiku, tapi ia adalah pacarku. Aku menggandeng
tangannya dengan penuh mesra. Kupercepat langkah kakiku seakan sedang
terburu-buru. Karena memang aku sudah sangat tidak sabar untuk masuk kamar
penuh nafsu, dan segera melampiaskan hasrat seksku.
Aku berjalan berdua bersama
wanita yang aku cinta, bukan istriku, tapi ia adalah pacarku. Aku menggandeng
tangannya dengan penuh mesra. Kupercepat langkah kakiku seakan sedang
terburu-buru. Karena memang aku sudah sangat tidak sabar untuk masuk kamar
penuh nafsu, dan segera melampiaskan hasrat seksku.
Aku melihat sepasang kekasih
berjalan bersama. Mereka saling bergandengan tangan dengan penuh mesra. Langkah
kakinya begitu cepat seakan mereka sedang terburu-buru. Mungkin sudah sangat
tidak sabar ingin segera menuju kamar penuh nafsu. Pikiranku pun menjadi
menjalar, menembus imajinasi yang paling liar, membayangkan apa yang sedang
mereka lakukan didalam kamar.
***
Awalnya aku memang tidak
mau. Tapi mungkin kalian tahu, sebagai wanita aku terlalu mudah untuk dirayu. Atau
mungkin aku terbawa oleh nafsu. Apalagi ketika lelaki itu memegang tanganku dan
mulai mencium bibirku. Darahku tiba-tiba berdesir, dan kurasakan hangat yang
nikmat disekujur tubuhku. nafsuku pun mulai terpacu. Lalu aku menanggalkan
pakaian dan celanaku, laki-laki itu pun mulai bermain-main dengan kemaluanku.
Sumpah, awalnya aku memang tidak mau. Tapi begitu tau nikmatnya seperti itu,
aku pun menjadi candu. Jangan salahkan aku, salahkan saja si nafsu.
Awalnya aku memang tidak
mau. Tapi mungkin kalian tahu, sebagai laki-laki aku terlalu mudah tebawa oleh
nafsu. Sehingga dengan tiba-tiba aku meraih tangan wanita itu, dan kudekatkan
bibirnya pada bibirku. Darahku tiba-tiba berdesir, dan kurasakan hangat yang
nikmat disekujur tubuhku. nafsuku pun mulai terpacau. Lalu aku menanggalkan
pakaian dan celanaku, kemaluannya menjadi sasaran utama kemaluanku. Sumpah,
awalnya aku memang tidak mau. Tapi begitu tau nikmatnya seperti itu, aku pun
menjadi candu. Jangan salahkan aku, salahkan saja si nafsu.
awalnya mereka memang tidak
mau. Tapi aku tahu, wanita itu mudah
dirayu dan laki-laki mudah terbawa oleh nafsu. Apalagi ketika mereka tau
nikmatnya seperti itu. pasti mereka menjadi candu. Dan sepertinya memang bukan salah
kamu dan kamu. Tapi salah si nafsu. Eh, tapi tunggu dulu, seharusnya ini salah
kamu dan kamu. Suruh siapa tidak bisa mengendalikan nafsu.
***
Aku juga ingin menahan
nafsu. Tapi pasti kalian tahu menahan nafsu itu tidak semudah membalikan
telapak tanganku. Aku ini wanita, yang besar
nafsunya selalu menjadi nomer satu. Apalagi kini dimana-mana selalu ada nafsu.
Mau ga mau akupun jadi berteman dengan si nafsu. Dan bukannya nafsu itu sudah
menjadi bagian dalam diriku. Karena Tuhan menciptakan aku dengan menyertakan
hawa nafsu, bukan begitu?
Aku juga ingin menahan
nafsu. Tapi pasti kalian tahu, menahan nafsu itu tidak semudah membalikan
telapak tanganku. Aku ini laki-laki,
yang dalam urusan menahan nafsu tidak pernah menjadi nomer satu. Apalagi kini
dimana-mana selalu ada nafsu. Mau ga mau akupun jadi berteman dengan si nafsu.
Dan bukannya nafsu itu sudah menjadi bagian dalam diriku. Karena Tuhan
menciptakan aku dengan menyertakan hawa nafsu, bukan begitu?
Aku heran, katanya mereka
ingin menahan nafsu. Tapi mengapa mereka malah berdiam diri diantara nafsu.
Hingga akhirnya membuat mereka menjadi berteman dengan nafsu. Bukankah masih
ada tempat didunia ini yang tidak dikelilingi oleh nafsu. Bukankah Tuhan telah menyiapkan tempat yang halal untuk
melampiaskan nafsu. Aku tau, wanita itu nafsunya besar dan laki-laki paling
sulit menahan nafsu. Dan Tuhan juga memang menciptakan kamu dan kamu dengan
menyertakan hawa nafsu di dalam dirimu. Tapi hidup bukan hanya untuk melampiaskan
nafsu bukan? dan bukankah nafsu itu masih bisa dikendalikan, bila kamu
mendekatkan diri kepada Tuhan untuk memperkuat keimananmu. Bukan begitu?
***
Berbulan-bulan telah
berlalu, sepasang kekasih itu benar-benar telah menjadi candu. Kini setiap hari
mereka saling melampiaskan nafsu. Rasanya percuma aku banyak berbicara tentang
Tuhan, tentang keimanan, juga tentang kehidupan kepada mereka. Lama-lama malah aku yang jadi lelah dengan
keadaanku. kemana pun aku berjalan, aku selalu bertemu dengan nafsu. Kalo pun
tak ada nafsu, selalu saja ada hal yang membuat nafsu menjadi terpacu. Hidupku
kini selalu dikelilingi oleh para pemuas nafsu. Lalu akan jadi apa diriku bila
terus-terusan dikelilingi nafsu? Apakah aku juga harus seperti mereka, berteman
dengan nafsu ?? Tidak, aku tidak mau. Tuhan tolong aku. Kuatkan keimananku. .
Terkadang
aku heran dengan meraka, tidakkah mereka bosan dengan si nafsu? Sebenarnya
dimanakah letak keimananmu, hey para pemuas nafsu?
Hey
nafsu, jangan datang padaku, aku tak ingin menjadi candu, dan lupa dengan
keimananku. .
Merasakan nikmat dari nafsu,
Hanya akan membuatmu candu,
Segera perkuat keimananmu,
Atau kelak dosa itu akan
menyiksamu. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar