Pages

20 Sep 2012

#1

Pagi ini, saya sudah berada didalam bis dengan rasa kantuk yang luar biasa.  Seharusnya saat ini saya berada di kasur lengkap dengan selimut dan guling menikmati indahnya tidur di pagi hari, seperti yang telah biasa saya lakukan selama masa kuliah. tapi, sebagai seorang sarjana muda yang dituntut harus mencari kerja membuat saya harus bangun pagi. Maka pagi ini, saat mahasiswa-mahasiswa sedang larut dalam mimpi indah di tidur paginya, saya malah sudah berkumpul dengan orang-orang yang tiap pagi naik bis untuk berangkat kerja. sejenak kuperhatikan wajah-wajah mereka, tak ada satupun yang memasang wajah cerah dan ceria. yang ada hanya wajah-wajah suntuk karena harus terus-terusan menjalani rutinitas yang menjemukan. tiap pagi mereka harus berangkat kerja, sungguh sangat menjemukan. apakah setelah saya dapet kerja nanti, saya juga akan menjalani rutinitas yang menjemukan seperti yang mereka alami?? dan apakah setiap hari pula saya harus memasang wajah suntuk?? ah, entahlah. .menjemukan atau tidak, itu tergantung diri kita sendiri.

***


Ratusan atau bahkan ribuan pengangguran dengan berpakaian rapih sudah memadati gedung Landmark, dan saya termasuk diantara ribuan pengangguran yang berpakaian rapih itu. tampak semuanya memasang wajah-wajah penuh harap, berharap untuk mendapatkan pekerjaan. saya yang baru kali ini ikutan acara jobfair sempat bertanya-tanya, "sebanyak inikah pengangguran??" "Tidak !!" pasti lebih banyak lagi, ini hanya sebagian kecil saja. 

perusahaan-perusahaan besar yang menjadi partisipan dalam acara jobfair ini membuat saya tergiur untuk bisa bekerja disalah satu perusahaan besar tersebut. "perusahan besar pasti akan memberikan gaji yang besar". pikir saya. tapi tampaknya jabatan-jabatan yang ditawarkan oleh setiap perusahaan membuat saya kebingungan harus melamar menjadi apa. saya yang seorang sarjana komunikasi idealnya menjadi seorang yang bekerja di perusahaan media, seperti di koran, tv, ataupun majalah. tapi karena perusahaan media yang menjadi partisipan di jobfair ini hanya sedikit, maka saya harus realistis. saya pun melamar hampir ke semua perusahaan partisipan yang ada, meskipun banyak yang tidak sesuai dengan bidang saya, tapi tak apalah, yang penting peluang saya dapet kerja semakin banyak. dari sana saya berpikir, mungkin salah satu penyebab orang-orang sulit mendapatkan kerjaan adalah karena mereka terlalu idealis dalam mencari kerja, mereka menginginkan pekerjaan sesuai yang mereka inginkan. padahal  di zaman seperti ini, dimana mencari kerja itu sangat sulit, lebih baik menjadi seorang yang realistis. yang mau kerja jadi apapun dan dimanapun, yang penting halal. dan yang penting ga jadi pengangguran.

***

langit Bandung yang tadinya terlihat cerah kini mulai dipenuhi awan-awan hitam, tanda hujan akan segera datang. dan benar saja, tak berapa lama hujan mulai membasahi kota Bandung. untung saya sudah berada di dalam bis. dan entah kenapa, setiap kali hujan turun selalu saja hujan melantunkan nada-nada rindu, yang membuat saya terhanyut dalam iringan nada itu dan menjadikan saya tiba-tiba rindu dengan masa-masa dulu. masa-masa saat semuanya masih putih dan abu, saat hidup terasa syahdu, tanpa ada beban sedikitpun yang mengganggu, sayangnya semua cepat berlalu, berganti dengan kelabu yang menyebabkan sendu, hingga jiwa ini terasa lesu. 

mencari pekerjaan itu benar-benar sangat melelahkan.

sepanjang perjalanan pulang, pikiran ini tak henti-hentinya menerawang. akan jadi apakah saya dimasa mendatang?? semoga selalu menjadi seorang pemenang dan bukan menjadi seorang pecundang. tapi untuk menjadi seorang pemenang, saya harus melalui masa-masa sulit yang melelahkan. dan apa yang telah saya lalui hari ini, adalah awal dari masa-masa sulit yang melelahkan itu. semua harus dilalui hanya untuk menjadi seorang pemenang di masa mendatang.

Di masa mendatang
ketika masa sulit ini terkenang
berjanjilah,
saat itu kau harus sudah menjadi seorang pemenang. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar