Pages

23 Nov 2013

ketika Amal lebih didahulukan daripada Ilmu


Di zaman teknologi yang udah semakin maju seperti ini, segala sesuatunya menjadi sangat praktis. Terutama dengan adanya internet, orang-orang jadi lebih cepat mendapatkan informasi. Komunikasi pun tak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini membuat orang-orang menjadi sangat butuh dengan internet. Apalagi dinegeri ini, selain butuh internet, orang-orang disini juga doyan banget internetan. Dan Azhar adalah salah satu makhluk yang doyan banget internetan. Situs internet yang sering dikunjunginya Cuma dua, Twitter dan Facebook.

Bukan apa-apa, belakangan ini dia lagi aktif ngikutin para pendakwah yang suka dakwah di twitter. Dan dia lagi sering banget nyimak dakwahnya salah satu ustadz yang lagi banyak diikuti sama anak muda sekarang. Awalnya Azhar antusias banget nyimak kultwit-kultwit dari Ustadz tersebut, tapi dikesempatan dakwah yang selanjutnya dia merasa ko ada yang aneh sama dakwah Ustadz tersebut. Ustadz tersebut seringkali nyudutin orang-orang yang berdosa lewat kata-katanya. Azhar yang merasa sebagai orang yang banyak dosa tentu saja merasa tersudutkan, hatinya tersakiti. Dakwah yang tadinya ia harapkan bisa menjadi tempat pencerahan untuknya malah membuatnya semakin tergelapkan.

Ia pun beralih mengikuti dakwah dari Ustadz yang lainnya. Tapi lagi-lagi bukan pencerahan yang ia dapatkan, melainkan dakwah-dakwah yang sarat akan kebencian. Ustadz ini seringkali menjelek-jelekkan kelompok-kelompok tertentu dalam dakwahnya, padahal kelompok yang dijelek-jelekkan tersebut adalah kelompok orang-orang muslim. Azhar mulai merasa sedang digiring untuk membenci kelompok tersebut. Azhar pun menjadi frustasi, tidak mendapatkan apa yang dibutuhkannya dari dakwah ustadz-ustadz tersebut.

“pendakwah-pendakwah zaman sekarang ko kayanya kagak ada yang bener sih, mereka kayanya ga tau deh apa yang dibutuhin sama orang-orang yang jadi sasaran dakwahnya”. Ujar Azhar sambil menutup aplikasi Mozila Firefox di laptopnya.

Rahza yang dari tadi ada disebelah Azhar sambil baca buku  paham sama apa yang baru aja dialami Azhar Cuma bilang, “Begitulah kalo pendakwah lebih mendahulukan amal daripada ilmu”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar