Azhar baru saja selesai
membaca Alquran yang dibacanya seusai ia melaksanakan shalat Maghrib.
Dipandanginya Alquran itu lekat-lekat, ia pun jadi teringat dengan pesan
Rasulullah SAW kepada umatnya, “Sesungguhnya aku meninggalkan dua perkara
yang jika kamu berpegang teguh kepadanyan niscaya kamu tidak akan tersesat,
yaitu kitab Allah ( Alquran ) dan sunnahku.”
Sejalan dengan pesan Rasul
tersebut, Azhar pun mempunyai keyakinan bahwa Alquran diturunkan karena memang
seluruh umat manusia membutuhkannya sebagai pedoman hidup mereka agar mereka
terhindar dari posisi tidak selamat di hadapan Tuhan. Bagi Azhar, kebutuhan
manusia terhadap Alquran adalah karena mereka tidak pernah dapat mengandalkan
nasibnya hanya kepada akal dan nafsunya saja. Akal manusia bisa menyeleweng
dari kebenaran dan bersifat serbanisbi, sedangkan nafsu bersifat destruktif.
Oleh karena itu, manusia memerlukan wahyu Ilahi, membutuhkan bimbingan Tuhan
dalam memecahkan masalah-masalah kehidupannya. Manusia belum tentu konstan
berlaku sebagai manusia, karena bisa juga pada momentum tertentu, pada situasi
psikologis tertentu, pada pristiwa tertentu, manusia bisa berlaku sebagai
hewan, setan atau iblis.
Namun yang sangat
disayangkan Azhar adalah mengenai kenyataan sekarang dimana beberapa manusia mulai
meninggalkan Alquran sebagai pedoman hidupnya. Jangankan untuk membaca,
mengkajinya pun sudah jarang dilakukan. Itulah kenapa banyak prilaku manusia
yang menyeleweng dari akidah keislaman. Azhar pun jadi bertanya-bertanya,
kenapa sekarang manusia mulai meninggalkan Alquran.
“tau gak kenapa manusia
mulai meninggalkan Alquran?” ujar Rahza tiba-tiba, membuyarkan apa yang sedang
dipikirkan Azhar. “karena manusia sudah mulai sombong, kemampuan akal manusia
itu luar biasa, karena itu mereka merasa sudah cukup dengan hanya mengandalkan
akal saja dalam menjalani kehidupan, bahkan mereka sudah mencoba untuk melenyapkan
kehadiran Tuhan lewat kemampuan akalnya”. Lanjut Rahza sambil ngeloyor pergi
meninggalkan Azhar.
“Sombong dengan kamampuan
akalnya??” Azhar jadi bertanya-tanya lagi, ia pun kembali tenggelam dalam
pikirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar